Senin, 09 Februari 2015

Cinta dalam sebungkus coklat di hari Valentine

Cinta dalam sebungkus coklat di hari Valentine

          Coklat adalah makanan atau camilan yang populer di dunia, terutama dikalangan anak muda. Kurang lebih seperti permen yang disukai anak-anak begitulah kira-kira kesukaan kaulamuda terhadap makanan yang satu ini. perkembangan coklat dewasa ini sangat bervariasi dari mulai warna, termasuk campurannya (isiannya) dan juga kemasannya, biasanya semakin mahal harga suatu coklat semakin terkesan mewah bungkusnya. Walaupun ada satu yang menjadi ciri khas coklat yaitu rasanya yang manis. ( Yah...., namanya juga dagang......., tapi pembaca saya sarankan jangan bermimpi dapat menjual garam dapur dengan harga mahal, semahal coklat, walau kemasannya mentereng, sebagus kemasan coklat, padahal garam adalah bumbu utama dalam setiap masakan, betul, ngak...... kecuali bila garam tersebut dibungkus dengan emas 24 karat kali yah......baru bisa mahal).

Maaf pada tulisan kali ini saya tidak akan membandingkan coklat dengan garam, saya hanya akan mengomentari coklat sebagai garam dalam pergaulan muda-mudi. sebagai studi kasus banyak para pemuda yang memberikan hadiah coklat kepada pasangannya dalam ritual hari valentine, katanya sih sebagai ungkapan cinta.....Namun sayangnya mereka tidak tepat dalam memaknainya.

Ditinjau dari aspek sejarah, atau prosesinya jelas sekarang berbeda. Dengan yang dulu, dimana di Indonesia, pemerintah menjamin kemerdekaan penduduk untuk menikah, ( Hey, yang dijamin itu adalah yang berbeda jenisnya, masa jeruk makan jeruk, Apaka kata dunia.....he,he)

Banyak penyanyi yang mendendangkan lagu cinta, yah begitulah kata pujangga, yang Jelas cinta adalah sesuatu yang sakral, yang tidak bisa diungkapkan hanya dengan coklat, dan mawar merah. Jadi tidak ada alasan untuk menodai cinta dengan dalih hari Valentine, masa depan kita dimulai dari hari ini. Terlalu beresiko bila kita gadaikan masa depan kita, dengan mengikuti tradisi yang tidak jelas yang dapat menjerumuskan kita dalam lembah penyesalan.

Rasa suka boleh ada, rasa cinta juga manusiawi, namun jadikan itu semua sebagai pendorong kita untuk lebih maju, dan sukses dalam meraih masa depan yang gemilang, sebab kita tidak ingin orang-orang yang kita cintai menderita karena mereka salah memilih, bukan ??????
 
 Akhir kata tidak ada orang lain yang mencintai diri kita lebih dari diri kita sendiri, dan jangan sampai jadi korban berikutnya........terlebih sebagai tumbal Valentine day.........wassalam

1 komentar:

  1. mantap kang, lanjutkan
    izin share tentang artikel valentine yang lebih lengkap ni kang : http://felixsiauw.com/home/vday-love-or-lust-sayang-atau-syahwat/

    BalasHapus